
PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) sah mengeluarkan program Jago Syariah sebagai usaha perbankan untuk buka kekuatan besar industri syariah tanah air.
“Kami yakini kehadiran program perbankan syariah digital akan berpengaruh positif dalam menggerakkan kontributor ekonomi syariah pada ekonomi nasional,” kata Gubernur Bankjago Karim Sileger dalam pertemuan video di Jakarta, Selasa (22/2)…
Kharim menerangkan jika program Jago Syariah direncanakan sebagai program individu berbasiskan Syariah dan akan membuat pengendalian keuangan jadi lebih simpel dan inovatif.
Asset Perbankan Syariah Baru 6,5% dari Asset Perbankan Komersil
Sama seperti yang Anda kenali, Indonesia ialah rumah untuk lebih dari 230 juta Muslim. Tetapi, produk dan service perbankan syariah belum juga jadi opsi khusus bila dibanding lewat produk dan service perbankan tradisionil.
Kharim menerangkan asset perbankan syariah (bank syariah dan UUS) cuman Rp 646 triliun, berdasar statistik perbankan Indonesia yang di-launching Kewenangan Jasa Keuangan (OJK) per November 2021.
Nilai asset tersebut lebih rendah bila dibanding dengan asset perbankan tradisionil. “Nilai ini cuman 6,5 persen dari keseluruhan asset bank umum sejumlah Rp 9.913,7 triliun,” kata Kharim.
Maka dari itu, Bank Jago ingin mengolah kekuatan besar itu lewat program Jago Syariah terkini.
Bank syariah mempunyai rasio DPK cuman 7% dibanding dengan bank tradisionil.
Tidak itu saja, Kharim menjelaskan kekuatan permodalan murah dari segi syariah masih besar. Untuk dana faksi ke-3 (DPK), bank syariah baru capai Rp512,8 triliun atau cuman 7% dari keseluruhan DPK bank umum yang capai Rp7.323,4 triliun.
Kharim menjelaskan implementasi Jago Syariah diharap menjadi katalis positif untuk kemajuan ekonomi dan industri keuangan syariah.
Jago Syariah membuat ekosistem digital untuk Syariah
Sehebat program Jago tradisionil, konsumen setia bisa rasakan pengembangan dan feature luar biasa seperti kantong Jago pada kontrak wadiah. Kharim menjelaskan Jago Syariah akan membuat ekosistem digital dan syariah untuk memberikan dukungan industri syariah.
Maka dari itu, Jago Syariah mempunyai kekuatan untuk berintegrasi dengan ekosistem digital yang lain seperti Gojek, GoPay dan Bibit. Tidak itu saja, Jago Syariah mengincar kekuatan Syariah dengan masuk fragmen Pesantren dan ekosistem Syariah yang lain.
Kharim menjelaskan program Jago Syariah bukan hanya dapat memberi pengalaman baru ke nasabah existing, tapi dapat menjadi inovasi baru dalam mengakselerasi inklusi dan literatur keuangan terutamanya di fragmen syariah yang kurang terlayani, saya anggap ada.
“Kharim tutup dengan design dan kekuatan fokus kehidupan dari program Jago Syariah, terhitung kekuatan kerjasama.