Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, berasa percaya perubahan customer atau migrasi sesudah peningkatan harga BBM non bantuan seperti, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex benar-benar kecil.
Karena, pemakai tiga tipe BBM tersebut rendah dibanding BBM tipe Pertalite dan Pertamax.
“Untuk migrasi saya anggap benar-benar kecil ya. Berdasar data sekarang ini pemakai pertamax turbo cuma 0,5%, dexlite dan pertamina dex 5% dari keseluruhan konsumsi bbm secara nasional,” katanya saat dikontak, Senin (11/7/2022).
Begitupun, lanjut Mamit, customer LPG non bantuan atau 12 kg yang cuma untuk minoritas sejumlah 6 %. Bekasnya, customer ada banyak yang memakai LPG melon alias 3kg.
Menurut dia peningkatan BBM dan LPG ini tidak membuat inflasi yang demikian tinggi, karena pada intinya customer BBM dan LPG non bantuan masih rendah.
“Karena itu peningkatan ini tidak ada berpengaruh berarti pada inflasi dan migrasi. Apa lagi pemakai produk ini segmented kelas menengah ke atas,” sebut ia.
PT Pertamina (Persero) kembali meningkatkan harga BBM non subisdi. Ini kali, Harga BBM tipe Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex alami peningkatan.
Rekonsilasi harga ini dalam rencana implikasi ketentuan Kementerian ESDM berkaitan formulasi penghitungan nilai jual BBM Umum.
Adapun, untuk Daerah DKI Jakarta dan sekelilingnya, Harga Pertamax Turbo naik dari Rp14.500/liter jadi Rp16.200/liter. Selanjutnya, harga Dexlite naik dari Rp12.950/liter jadi Rp15.000/liter. Lantas, untuk Pertamina Dex dari Rp13.700/liter jadi Rp16.500/liter.
Peningkatan ini harga BBM ini berlaku untuk daerah Banten, Jawa Barat, Jawa tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“PT Pertamina (Persero) lakukan rekonsilasi harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rencana menerapkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 mengenai Formulasi Harga Dasar Dalam Penghitungan Harga Jual Ketengan Tipe Bahan Bakar Minyak Umum Tipe Bensin dan Minyak Solar yang Diteruskan Lewat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” kata Pertamina dalam informasinya yang diambil, Senin (11/7/2022).
