Hai para pembaca setia Suka Dunia, semoga tidak bosan dengan postingan saya yang gitu-gitu aja. Kali ini saya membuat postingan terbaru. Sebenarnya sih, ini gak pengen di buat, cuman karena ada tugas dari akademi ya mau gimana lagi. hehehe..
Untuk membuat postingan ini butuh proses yang panjang. Mulai dari kurang enak badan, kurang memaksimalkan waktu. Yah begitulah saya, manusia biasa seperti pada umumnya yang tak mampu melawan rasa sakit yang mendalam. Hehehe bercanda kok .
Yuks langsung aja baca postingannya.
Awal Mula Sebelum Ikut Lomba
Semasa SMK, ada yang namanya ekstrakurikuler. Pada saat itu saya tidak ada niatan untuk mengikuti kegiatan apapun karena memang sudah padat jadwalnya. Padahal banyak sekali pilihan yang bisa saya pilih, seperti volley, basket, dan masih banyak yang lainnya.
Akan tetapi karena sekolah mewajibkan untuk memlih satu, ya mau gimana lagi. Saya sempat bingung ketika memlih ekstrakurikuler dari sekian banyak pilihannya. Dan kemudian saya memutuskan untuk memilih sebuah klub karya ilmiah.
Sebenarnya masih ragu saat memilih kegiatan tersebut. Tapi cuma itu yang paling ringan peraturan-peraturannya. Di samping itu juga ada hal yang membuat saya tertarik pada waktu itu. Something make me happy in there, that’s secret hahahaha 🙂 .
Singkat cerita ikutlah saya kedalam klub tersebut. Mulai dari perkenalan diri, maupun perkenalan dari pengurus-pengurusnya. Ada rasa canggung sebenarnya, tapi ya sudah terlanjur. Tapi kecanggungan tersebut berubah drastis menjadi rasa penasaran.
Penasaran, kok bisa? setelah perkenalan selesai, para pengurus mulai angkat bicara. Mereka mengakatan kepada anggota baru jika masuk ke klub ini tidak usah merasa canggung. Di klub ini tidak ada peraturan yang baku, akan tetapi kita harus berprestasi.
Lalu para pengurus membacakan apa saja prestasi yang diraih. Sontak saya merasa terkejut karena banyak sekali perolehan prestasi yang telah di capai. Mulai dari tingkat kabupaten, kota, provinsi hingga ada yang sempat masuk sampai ke tingkat nasional.
Dari situlah cikal bakal saya menemukan suatu acuan untuk bisa berprestasi. Dan saya ingin memberikan minimal satu saja sebuah prestasi. Kadang ingin tertawa sendiri ketika mempunyai keinginan yang sebelumnya belum pernah tercapai. Hehehe
Dapat Motivasi
Setelah para pengurus selesai berbicara, datanglah seorang guru. Guru fisika yang materinya sangat membuat saya kadang ingin tidur saja hahaha. Bukan berarti sikap gurunya membosankan ataupun terlihat pemarah. Melainkan memang saya agak kurang suka dengan fisika.
Ternyata beliau lah yang membuat klub karya ilmiah ini. Beliau lah yang selalu mencari-cari peluang prestasi setiap anggota-anggota klub ini. Dan di saat itu beliau menanyakan hobi ke semua anggota baru. Saya sendiri juga di tanyai hal serupa.
Hobi saya adalah bermain komputer, laptop, apapun itu yang masih berkaitan. Selama masih bisa saya gunakan dan useable, not a problem. Memang sudah sejak kecil suka dengan hal-hal yang menyangkut atau berhubungan dengan komputer
Setelah guru menanyakan hobi saya, dia kemudian mengacungkan jempol. Saya langsung bertanya kepada guru kenapa mengacungkan jempol. Guru menjelaskan bahwa saya memiliki peluang yang sangat luar biasa untuk meraih sebuah prestasi.
Kemudian beliau menambahkan bahwa anak muda jaman sekarang memiliki banyak potensi. Melalui perkembangan teknologi yang sangat pesat kini mudah mencetak prestasi. Di tambah lagi ada inernet yang kini sudah maju pesat.
Sejak mendengar hal tersebut saya menjadi termotivasi untuk mendapatkan sebuah prestasi. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat saya kumpulkan. Dan saya meyakinkan diri saya untuk berani dan siap untuk mendapatkan sebuah prestasi yang melebihi ekspetasi.
Iseng-iseng Cari Event Lomba
Awalnya saya mencoba mencari di internet. Banyak sekali sih lomba yang ada di internet. Akan tetapi karena keterbatasan biaya dan memang waktunya yang sangat tidak cocok. Akhirnya saya sempat menyerah mencari di internet.
Tak sampai di situ, saya juga sempat bertanya-tanya kepada saudara dan teman saya apakah ada info lomba. Sekitar hamper 1 bulan lebih saya mencari, akhirnya saya menyerah. Namun kemudian, seminggu setelahnya saya menemukannya.
Saya menemukan perlombaan itupun tanpa di sengaja. Hanya sekedar iseng-iseng buka sosial media dan melihat berita yang lewat. Dari salah satunya saya menemukan berita ajang lomba khusus untuk SMK dan tanpa ada biaya apapun.
Sebenarnya berita itu saya biarkan saja hanya saya simpan link dari berita tersebut. Akan tetepi teman sekelas saya tiba-tiba mengajak saya untuk ikut gabung ke lomba yang sama. Saya kaget dan tanpa pikir panjang saya mengiyakannya.
Dengan begitu, bersama dengan teman saya mendaftar ke perlombaan tersebut. Setelah melihat persyaratnnya, saya kurang yakin jika hanya berdua saja. Kemudian besoknya teman saya menemui guru kejuruan yang menangani masalah lomba.
Setelah menungggu hasil keputusan dari guru, kami berdua sempat pesimis untuk melanjutkannya. Pada akhirnya guru telah memutuskan dan kami berpikir kurang enak. Tapi semua itu tergantikan dengan kabar gembira bahwa guru akan sepenuhnya mendukung dan membantu,
Kemudian guru mengatakan bahwa akan menfasilitasi dan membantu mencarikan siswa-siswa yang mampu membantu kami untuk memenangkan lomba tersebut. Kami kemudian mendapatkan banyak orang untuk orang untuk mengerjakan sebuah tantangan lomba tersebut.
Masuk 10 Besar Tingkat Nasional
Lomba tersebut system yang berbasis online yang dimana ada sebuah challenge di dalam sebuah website. Website tersebut bernama Dicoding.com, yang dimana website tersebut bertema pendidikan. Pendidikan secara online yang pertama saya temukan.
Dicoding menyelenggarakan sebuah lomba yang bernama “SMK INCLUSIVE INNOVATION CHALLENGE”. Lomba yang ternyata ada di tingkatan nasional yang membuat saya semakin bersemangat mengikutinya.
Dengan kerja sama, fasilitasi dan bantuan dari guru kami berusaha menyelesaikan challenge tersebut. Dari pagi sampai sore kami berada di tempat khusus untuk mengerjakan challenge tersebut. Dan selesailah challenge tersebut kami kerjakan.
Dan kami semua menunggu hasil akhir skor yang kami dapatkan. Sangat letih sekali kami karena seharian penuh kami mengerjakan challenge tersebut dan masih harus menunggu hasilnya. Dan semua itu terganti dengan pengumuman yang sangat mengejutkan. Kami masuk 10 besar secara Nasional. J
Pertama Kali Masuk Ke Gedung Kemendikbud
Belum selesai sampai disitu, masih ada lanjutannya. Yang masuk ke 10 besar di berikan tugas selanjutnya. Tugas untuk menciptakan sebuah alat baru menggunakan teknologi baru dari intel corporation. Tugas yang sangat berat kami terima.
Terbagi menjadi 3 team dari sekolah kami untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dan ada kabar mengejutkan, kami semua di undang ke Kemedikbud. Dengan syarat sudah membuat sebuah alat terbaru yang telah di tugaskan tadi.
Singkat cerita alat baru telah kami ciptakan dan kami langsung menuju ke Ibukota. Satu rombongan kami berangkat ke Ibukota Jakarta menggunakan kereta api. Tiketnya langsung di biayai dan telah di pesankan oleh Kemendikbud.
Lalu sampailah kami di Ibukota dan kami segera menuju ke gedung Kemendikbud. Ketika sampai, kami langsung disuruh masuk ke dalam dan menuju gedung C bagian belakang. Kami berkumpul dengan saingan-saingan kami.
Happy Ending
Mengikuti presentasi dan penilaian dari para juri. Melalui proses lama tersebut kami masuk ke gedung utama dan menunggu hasil dari panitia. Singkat cerita, team saya mendapatkan juara ke 4 nasional dan teman saya juara ke 3.
Walaupun hanya mendapat juara ke 4, saya merasa sangat senang dan bangga. Serta saya turut berterimakasih kepada guru dan teman-teman saya. Semuanya yang telah bekerjasama untuk memenangkan kejuaraan ini dan mendapatkan hasil yang sangat luar biasa.
Sekian dan terima kasih ^ ^